MINYAK DUNIA DAN
INDONESIA
Minyak Bumi (bahasa inggris: petroleum, dari bahasa latin petrus – karang dan oleum – minyak), dijuluki juga sebagai emas
hitam, adalah cairan kental, berwarna coklat gelap, atau kehijauan yang
mudah terbakar, yang berada di lapisan atas dari beberapa area di kerak bumi. Minyak Bumi terdiri dari campuran kompleks
dari berbagai hidrokarbon, sebagian
besar seri alkana, tetapi bervariasi dalam
penampilan, komposisi, dan kemurniannya. Minyak Bumi diambil dari sumur minyak di pertambangan-pertambangan minyak. Lokasi
sumur-sumur minyak ini didapatkan setelah melalui proses studi geologi,
analisis sedimen, karakter dan struktur sumber, dan berbagai macam studi
lainnya. Setelah itu, minyak Bumi akan diproses di tempat pengilangan minyak
dan dipisah-pisahkan hasilnya berdasarkan titik didihnya sehingga menghasilkan berbagai macam bahan
bakar, mulai dari bensin dan minyak tanah sampai aspal dan berbagai
reagen kimia yang dibutuhkan untuk membuat plastik dan obat-obatan. Minyak Bumi digunakan untuk memproduksi
berbagai macam barang dan material yang dibutuhkan manusia.
Cadangan minyak terbukti, 2009
Kita tahu bahwa minyak bumi memiliki banyak
kegunaan di dalam masyarakat terutama masyarakat di Indonesia. Masyarakat
Indonesia selalu menggunakan bahan bakar minyak dalam melakukan kegiatan mereka
sehari-hari.
konsumsi minyak per kapita (warna lebih gelap berarti konsumsinya lebih
besar)
Di wilayah Indonesia ditemukan kembali
cekungan sedimen yang dapat dijadikan sebagai basis dasar pengembangan industri
migas, sehingga total cekungan sedimen yang telah ada kini sudah berjumlah 128
cekungan. Badan Geologi Departemen ESDM mengungkapkan, temuan tambahan cekungan
sedimen baru itu segera dimasukkan pada maping pengembangan migas
nasional. Namun tidak disebutkan secara pasti lokasi cekungan sedimen yang baru
ditemukan dimaksud. Indonesia memiliki cadangan minyak sebesar 3,8 miliar barel sedangkan
Malaysia memiliki cadangan 5,3 miliar barel, padahal Malaysia dulu memiliki
cadangan minyak yang lebih rendah dibandingkan dengan Indonesia. Indonesia
memiliki banyak cadangan minyak jika 128 cekungan minyak di Indonesia telah
dieksplorasi. Namun apa daya, pemerintah Indonesia tidak memiliki biaya karena
biaya eksplorasi yang sangat tinggi, tidak adanya teknologi yang sangat tinggi
yang dimiliki oleh Indonesia untuk melakukan eksplorasi, serta Indonesia masih
berada dibawah kendali IMF yang notabene tidak menginginkan Indonesia
mengeksplorasi seluruh kekayaan alamnya sendiri. Kita tahu bahwa pemerintah
ingin menaikkan harga bahan bakar minyak memiliki dua alasan yaitu alasan
pertama karena harga minyak dunia yang meninggi diakibatkan adanya konflik di
Timur Tengah, alasan kedua juga karena pemerintah Indonesia pernah melakukan
perjanjian dengan IMF melalui Letter of Intetn yang memiliki isi bahwa
pemerintah Indonesia sebaiknya menghentikan subsidi minyak dan listrik jika
pemerintah Indonesia ingin mendapatkan bantuan dana internasional. Sehingga
pada saat pemerintah Indonesia menunda penaikan harga bahan bakar minyak, maka
IMF menunda juga seluruh bantuan kepada Indonesia. Jadi, kita sebagai rakyat
Indonesia sebaiknya memakai atau memanfaatkan bahan bakar minyak dengan
sebaik-baiknya agar negara kita tidak mengeluarkan dana yang besar untuk
memberikan subsidi dibidang minyak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar